Minggu, 01 April 2012

Ketergantungan pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik dan abiotik

Antar komponen biotik

Ketergantungan antar komponen biotik dapat terjadi melalui[2]:
  1. Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebuttingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
  2. Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya

Antar komponen biotik dan abiotik

Ketergantungan antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti[2]:
  1. siklus karbon
  2. siklus air
  3. siklus nitrogen
  4. siklus sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat.[2] Ulah manusia telah membuat suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung mengganggu keseimbangan lingkungan.[2]


Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:

[sunting]Abiotik

Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atausubstrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.[4] Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.[2] Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]:
  1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  2. Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
  3. Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melaluiosmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
  4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
  5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim makro meliputi iklim globalregional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
  7. Biotik

    Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

    Heterotrof / Konsumen

    Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya .[4] Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil.[4] Yang tergolong heterotrof adalahmanusiahewanjamur, dan mikroba.

    urai / dekomposer

    Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.[4] Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.[1] Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.[4] Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur.[4] Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.[4] Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu[2]:
    1. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
    2. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
    3. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur[4]. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dariikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotikadalah airpasirbatumineral dan oksigen yang terlarut dalam air.[4]

Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya

D. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Upaya Pelestariannya

1. Keanekaragaman Makhluk hidup
Di permukaan bumi dihuni oleh berjuta-juta makhluk hidup, baik itu di daratan maupun di lautan. Bagaiamana dengan halaman sekolahmu? apakah juga dihuni makhluk hidup? Coba sebutkan makhluk hidup yang ada di halaman sekolahmu! Berapa macamnya? Apakah makhluk hidup yang kamu jumpai itu sama? Coba lihat apakah daun dalam satu jenis pohon sama? Terdapat beberapa macam variasi bentuk daun dalam satu jenis pohon. Variasi–variasi inilah yang menunjukkan bahwa makhluk hidup itu mempunyai keanekaragaman.
Apa yang dimaksud keanekaragaman? Keanekaragaman adalah perbedaan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis dan speciesnya. Bagaimana keanekaragaman di dunia terjadi? Keanekaragaman makhluk terjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti: ukuran, bentuk, warna, fungsi organ, tempat hidup dan lain–lain. Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup bersifat tidak tetap atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh campur tangan manusia terhadap lingkungan yang dapat mempengaruhi keanekaragaman. Penurunan keanekaragaman makhluk hidup dapat terjadi secara alami dan campur tangan manusia. Dewasa ini campur tangan manusia berperan besar dalam penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik itu disadari maupun tidak disadari. Beberapa perbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain:
a. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya.
b. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab.
c. Pembuangan limbah industri yang sembarangan.
d. Perburuan hewan yang tidak bertanggung jawab
Dalam perjalanan waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman, ada yang tetap, ada pula yang berkurang keanekaragamannya.
2. Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat memperoleh manfaatnya.
Mengapa dunia sekarang berada pada saat harus segera bertindak melestarikan keanekaragaman makhluk hidup? Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan bagi manusia itu sendiri. Di Indonesia banyak species hewan, dan tumbuhan asli Indonesia di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Apakah itu tidak merugikan? Pelestarian makhluk hidup dapat dilakukan melalui cara–cara sebagai berikut :
ü T u m b u h – t u m b u h a n
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1) Kebun koleksi, biasanya hanya untuk mempertahankan tumbuhan bibit unggul. Contoh : kebon kelapa di Bone–Bone, kebon mangga di Pasuruan.
2) Kebun plasma nutfah, merupakan perkembangan kebun koleksi
Contoh: di Cibinong LIPI dengan buah-buahan inti, temu–temuan, talas, dan suweg.
3) Kebun botani, didirikan pada tahun 1817 di Bogor, terkenal dengan Kebon Raya Bogor.
ü H e w a n
Upaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1) Menangkar hewan langka dengan cara mengisolasi hewan tersebut.
2) Mengambil telur–telur hewan untuk dibantu menetaskannya.
3) Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok.
4) Membuat undang–undang perburuan.

Keseimbangan Ekosistem

KESEIMBANGAN EKOSISTEM
A. Pengertian Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik).
Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1. Produsen, disebut organisme autotrof. Artinya organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk organisme autotrof adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
2. Konsumen, disebut organisme heterotrof. Artinya organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
3. Dekomposer, yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.
Komponen abiotik adalah semua faktor penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda mati, antara lain : cahaya matahari, suhu, oksigen, air, tanah dan dsb. Cahaya matahari merupakan sumber energi dari semua organisme yang ada.
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi:
1. Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
2. Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
3. Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
4. Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
5. Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
6. Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain:
a. Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme (saling menguntungkan) , parasitisme (saling merugikan), komensalisme (yang satu diuntungkan yang lain tidak dirugikan).
b. Kompetisi, yaitu saling bersaing untuk mempertahankan hidup. Contoh : padi dengan gulma.
c. Netralisme, yaitu interaksi antar individu yang saling lepas atau tidak saling mempengaruhi. Contoh : kambing dengan kucing.
d. Predatorisme, yaitu interaksi antar organisme yang satu memakan yang lain. Contoh : harimau memakan rusa.
Kapan dikatakan ekosistem seimbang? Dalam suatu ekosistem yang masih alami dan belum terganggu akan didapati adanya keseimbangan antara komponen-komponen penyusun ekosistem tersebut keadaan ini disebut homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk dapat menahan berbagai perubahan alam dalam sistem secara menyeluruh. Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem.
Bagaimanakah ekosistem yang tidak seimbang? Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.
B. Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
Apakah yang akan terjadi apabila ekosistem tidak seimbang? Faktor-faktor apakah yang menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu? Ekosistem dapat tergangu keseimbangannya disebabkan oleh beberapa faktor. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
I.        Menjelaskan saling ketergantungan antara

1.     Keseimbangan lingkungan

Lingkungan: suatu sistem, di dalamnya terdapat siklus untuk keberlangsungan kehidupan.
Keseimbangan lingkungan secara alami berlangsung karena komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan sehingga arus energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung.

2.     Saling ketergantungan
Contoh ketergantungan secara tidak langsung adalah organisme yang hidup di sungai dipengaruhi oleh hutan, kehidupan di darat dan di air terikat menjadi suatu sistem yang saling tergantung (dependent system).
3.     Dampak Over Eksploitasi Ekosistem
Apabila suatu ekosistem dimanfaatkan secara berlebihan, dampak yang ditimbulkan antara lain:
a.     Bahaya erosi, banjir, dan penyusutan keragaman hayati
b.     Pencemaran lingkungan
c.     Penyusutan sumber daya
a.     Pemanasan global
b.     Lubang ozon 
c.     Hujan asam


II.            Menjelaskan saling ketergantungan antara Keseimbangan lingkungan
1.       Lingkungan   : suatu sistem, di dalamnya terdapat siklus untuk keberlangsungan kehidupan.
Keseimbangan lingkungan secara alami berlangsung karena komponen-komponen yang ada terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangan sehingga arus energi dan siklus biogeokimia dapat berlangsung.
2.        Saling ketergantungan
Contoh ketergantungan secara tidak langsung adalah organisme yang hidup di sungai dipengaruhi oleh hutan, kehidupan di darat dan di air terikat menjadi suatu sistem yang saling tergantung (dependent system).
3. Dampak Over Eksploitasi Ekosistem
Apabila suatu ekosistem dimanfaatkan secara berlebihan, dampak yang ditimbulkan antara lain:
a.   Bahaya erosi, banjir, dan penyusutan keragaman hayati
b.   Pencemaran lingkungan
c.   Penyusutan sumber daya
a.       Pemanasan global
b.       Lubang ozon
c.       Hujan asam

1.     Jelaskan tentang suksesi dan berilah contohnya, golongkan jenis suksesi yang terjadi, dan  sebutkan organisme yang ada dari awal suksesi hingga tercapai klimaks!
2.     Ketergantungan antara organisme dan lingkungan terjadi ... .

a.     Terjadi secara langsung dan tidak langsung
b.      Dalam lingkungan yang sempit
c.     Terjadi pada tingkat populasi
d.     Terjadi melalui kontak langsung
e.     Dibatasi kurun waktu tertentu
3.     Istilah mekanisme ekosistem menghadapi gangguan yang datang adalah ... .

a.     homeostatik ekosistem
b.     penstabilan lingkungan
c.     penstabilan ekosistem
d.     homeostatik lingkungan
e.     keseimbangan ekosistem

4.      Jelaskan mengapa pemanfaatan berlebihan dari ekosistem dapat mengurangi keragaman hayati! 




Menjelaskan tentang AMDAL


1.     AMDAL

Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) merupakan kajian dampak besar terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
 Prosedur AMDAL terdiri dari

a.      Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
b.     Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
c.      Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
d.     Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL, RKL, dan RPL

Dalam peraturan pemerintah tersebut diatur tentang dokumen AMDAL yang meliputi:
a. Kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL)       
b. ANDAL 
c. Rencana pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)    
d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)    

ANDAL
Analisis dampak lingkungan (andal) merupakan bagian dari proses yang lebih besar dan penting, yaitu merupakan bagian dari:
4   pengelolaan lingkungan
4   pemantauan lingkungan
4   pengelolaan proyek
4   pengambilan keputusan
4   dokumen yang penting
4   berfungsi untuk berbagai pihak

Metodologi Andal
Metodologi andal meliputi tiga hal, yaitu penapisan, pelingkupan, dan identifikasi dampak

Salah satu UU yang mengatur tentang lingkungan adalah UU No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang ini mengatur antara lain:

a.        Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat dalam memperoleh lingkungan
     hidup yang baik dan sehat, menerima informasi dan berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup, memelihara kelestarian, mencegah dan    menanggulangi pencemaran, dan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai lingkungan hidup
b. Wewenang pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan secara
    terpadu oleh perangkat kelembagaan yang dikoordinasi oleh menteri dengan peran pemerintah daerah.
c. Pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pendataan Baku Mutu
    Lingkungan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
d. Persyaratan penataan hidup yang meliputi rekomendasi AMDAL, pengawaan
   terhadap penataan lingkungan hidup, sanksi administrasi bagi pelanggar, audit lingkungan hidup
e. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan
    atau di luar pengadilan
f.  Mengatur sanksi dan ketentuan pidana

Dampak Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaannya
               
Untuk mengatasi dampak negatif dari pembangunan, disusun sistem pengelolaan lingkungan, yang terdiri atas:
a. Instansi Pelaksana dan Pengawas           
b. Teknologi Pengelolaan Lingkungan

1). Mencegah kemunduran potensi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya lain di luar proyek. Usaha ini ditujukan pada proyek-proyek yang mengelola sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya pertanian.
2). Penanganan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)
     a). Mendaur ulang limbah
     b). Dinetralisasi oleh alam                             
     c). Dinetralisasi melalui proses kimia atau proses biologi.
     d). Mengubah desain mesin dan atau prosesnya.      
     e). Mengganti bahan baku/bahan kimia yang digunakan oleh proyek     
     f).Mengisolasi atau menyimpan limbah agar tidak tersebar ke alam
c. Bantuan Ekonomi
       1).Pembebasan pajak impor atas alat-alat pengelolaan lingkungan.
             2). Pemberian pinjaman atau kredit lunak jangka panjang khusus untuk pembelian peralatan tersebut.
3).      Kemudahan perizinan impor peralatan tersebut.
4).      Pemerintah membantu, baik dalam peralatan dan atau operasinya, misal untuk industri rakyat yang modalnya relatif kecil


1. AMDAL
Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) merupakan kajian dampak besar terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
    Prosedur AMDAL terdiri dari
a.      Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
b.      Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
c.      Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
d.      Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL, RKL, dan RPL
Dalam peraturan pemerintah tersebut diatur tentang dokumen AMDAL yang meliputi:
a.     Kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL) 
b.     ANDAL   
Rencana pengelolaan Lingkungan Hidup 
a.     (RKL)     
b.     Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)              
ANDAL
Analisis dampak lingkungan (andal) merupakan bagian dari proses yang lebih besar dan penting, yaitu merupakan bagian dari:
4   pengelolaan lingkungan
4   pemantauan lingkungan
4   pengelolaan proyek
4   pengambilan keputusan
4   dokumen yang penting
4   berfungsi untuk berbagai pihak
Metodologi Andal
Metodologi andal meliputi tiga hal, yaitu penapisan, pelingkupan, dan identifikasi dampak

Salah satu UU yang mengatur tentang lingkungan adalah UU No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang ini mengatur antara lain:

a.   Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat dalam memperoleh lingkungan
hidup yang baik dan sehat, menerima informasi dan berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup, memelihara kelestarian, mencegah dan menanggulangi pencemaran, dan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai lingkungan hidup
b.   Wewenang pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan secara
terpadu oleh perangkat kelembagaan yang dikoordinasi oleh menteri dengan peran pemerintah daerah.
Pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pendataan

a.   Baku Mutu
       Lingkungan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
b.   Persyaratan penataan hidup yang meliputi rekomendasi AMDAL, pengawaan
terhadap penataan lingkungan hidup, sanksi administrasi bagi pelanggar, audit lingkungan hidup
c.   Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan
    atau di luar pengadilan
d.   Mengatur sanksi dan ketentuan pidana

Dampak Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaannya
               
Untuk mengatasi dampak negatif dari pembangunan, disusun sistem pengelolaan lingkungan, yang terdiri atas:
a.     Instansi Pelaksana dan Pengawas    
b.     Teknologi Pengelolaan Lingkungan

1)       Mencegah kemunduran potensi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya lain di luar proyek. Usaha ini ditujukan pada proyek-proyek yang mengelola sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya pertanian.
2)       Penanganan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

a)           Mendaur ulang limbah
b)          Dinetralisasi oleh alam
c)           Dinetralisasi melalui proses kimia atau proses biologi.
d)          Mengubah desain mesin dan atau prosesnya.
e)           Mengganti bahan baku/bahan kimia yang digunakan oleh proyek
f)           Mengisolasi atau menyimpan limbah agar tidak tersebar ke alam
a.     Bantuan Ekonomi

1)       Pembebasan pajak impor atas alat-alat pengelolaan lingkungan.
2)       Pemberian pinjaman atau kredit lunak jangka panjang khusus untuk pembelian peralatan tersebut.
3)       Kemudahan perizinan impor peralatan tersebut.
4)       Pemerintah membantu, baik dalam peralatan dan atau operasinya, misal untuk industri rakyat yang modalnya relatif kecil

Salah satu UU yang mengatur tentang lingkungan adalah UU No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Undang-undang ini mengatur antara lain:

a.     Hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat dalam memperoleh lingkungan
hidup yang baik dan sehat, menerima informasi dan berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup, memelihara kelestarian, mencegah dan menanggulangi pencemaran, dan memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai lingkungan hidup
b.     Wewenang pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan secara terpadu oleh perangkat kelembagaan yang dikoordinasi   oleh menteri dengan peran pemerintah daerah.
c.      Pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pendataan Baku Mutu
         Lingkungan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
d.     Persyaratan penataan hidup yang meliputi rekomendasi AMDAL, pengawaan
terhadap penataan lingkungan hidup, sanksi administrasi bagi pelanggar, audit lingkungan hidup
e.      Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan  atau di luar pengadilan
f.       Mengatur sanksi dan ketentuan pidana

Dampak Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaannya   
Untuk mengatasi dampak negatif dari pembangunan, disusun sistem pengelolaan lingkungan, yang terdiri atas:

a.     Instansi Pelaksana dan Pengawas
b.     Teknologi Pengelolaan Lingkungan

1)       Mencegah kemunduran potensi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya lain di luar proyek. Usaha ini ditujukan pada proyek-proyek yang mengelola sumber daya alam yang dapat diperbaharui, misalnya pertanian.
2)       Penanganan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3)

a.     Mendaur ulang limbah
b.     Dinetralisasi oleh alam
c.     Dinetralisasi melalui proses kimia atau proses biologi.
d.     Mengubah desain mesin dan atau prosesnya.
e.     Mengganti bahan baku/bahan kimia yang digunakan oleh proyek
f.      Mengisolasi atau menyimpan limbah agar tidak tersebar ke alam